Sabtu, Oktober 08, 2011

Artikel Lingkungan hidup (Jadilah Sahabat Bumi)


ARApakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.
Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.
Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”. Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menggunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!



KESIMPULAN  : 



we must begin to change our lives so that our actions are no longer destroy the Earth.and we also have to instill the mind of all things good things it must start from ourselves.Do not wait for others to do good things.


Cara Mudah Mengetahui Nama Font yang Digunakan pada Halaman Web


Tips ini khusus untuk pengguna web browser (peramban) Google Chrome. TermasukChromium. Namun jika Anda bukan pengguna browser tersebut, Anda bisa menggunakan cara manual (yang tentu saja lebih rumit dan agak memakan waktu). Kecuali jika di browser yang Anda gunakan sudah tersedia pengaya/ekstensi untuk mengecek nama font secara cepat.
Nah, di browser Chrome/Chromium sudah tersedia ekstensi yang berfungsi untuk mempermudah kita dalam mengetahui nama font yang digunakan pada sebuah halaman website. Kita tinggal menginstall ekstensi tersebut (yang bernama WhatFont) melalui Chrome Web Store. Caranya sangat mudah, yaitu:
  1. Kunjungi halaman ekstensi WhatFont di ‘Chrome Web Store’ seperti yang terlihat di bawah ini (klik gambarnya via ‘open new tab’). Jika Anda tidak menemukan halaman tersebut, silakan klik hasil pencarian ekstensi WhatFont.
    whatfont-page
  2. Klik tombol  .
  3. Pada kotak ‘pop-up’ yang muncul kemudian, klik , lalu tunggulah proses installasi selesai. Jika installasi berhasil, akan muncul keterangan khusus dan setelah itu halaman akan ter-refresh secara otomatis. Tanda ekstensi WhatFont sudah terinstall yaitu munculnya icon kecil berwujud huruf f miring disertai tanda tanya (f?) di sisi kanan atas browser Chrome, tepatnya di sebelah kanan bilah alamat (address-bar). Seperti terlihat pada gambar berikut.
    icon-ekstensi

Cara menggunakan ekstensi WhatFont & studi kasus

Untuk mengetahui nama font yang terdapat pada halaman web yang sedang Anda buka, klik icon ekstensi WhatFont (seperti pada gambar ke-2 di atas), lalu arahkan/geser pointerke atas area/lokasi font yang ingin Anda ketahui namanya.
Misalnya saya ingin mengetahui nama font yang digunakan pada judul postingan ‘Ketika Sepasang Mata Membaca Majalah‘ (di blog discrimate.tk), maka hasilnya akan terlihat seperti screenshot di bawah ini.
font-title
Ya, ketahuan deh nama font-nya (yaitu GoudyThirty-Demibold – yang notabene merupakan ‘embedded font’ – alias font yang dipanggil dari sumber luar via url & trik CSS3 berupa @font-face).
Jadi, ekstensi WhatFont ternyata sudah mampu mengenali/memindai secara tepat jenis font yang tergolong ‘embedded font’. Ketika saya cek pada ‘source-code’, terutama bagian ID/class CSS yang mengatur font-family pada judul postingan tersebut, ternyata nama font yang digunakan memang ‘GoudyThirty-Demibold’.
Mari kita cek lagi pada font yang saya gunakan di postingan tentang Halaman Web Tanpa Navigasi, terutama pada bagian tubuh posting. Hasilnya bisa dilihat pada gambar berikut.
constantia-font
Ya, ternyata font yang digunakan bernama Constantia. Itu memang benar karena saya memang menyetting font-family untuk paragraf tersebut dengan font ‘Constantia’. Jika Sistem Operasi pada komputer Anda ternyata tidak/belum terinstall font Constantia, maka keterangan yang tampil pada ‘tooltip’ di atas akan menyesuaikan dengan urutan settinganfont-stack pada kode CSS yang mengaturnya.
Mekanismenya, nama font yang dikenali/dimunculkan oleh ekstensi WhatFont akan selalu mengacu pada urutan nama font yang disetting pada kode CSS elemen yang bersangkutan.
Dalam hal ini, jika saya menyetting kode CSS pada body dengan urutan font berikut:
body {font-family: Constantia,Georgia,serif}
maka ekstensi WhatFont akan menampilkan keterangan font (pada ‘tooltip’) berupa ‘Constantia’ (terutama jika di komputer pengguna sudah terinstall font tersebut). Namun jika ternyata di komputer (OS) pengguna masih belum terinstall font Constantia, maka ekstensi WhatFont akan menampilkan/mengenali nama font-nya sebagai Georgia.
Lalu, jika ternyata di OS komputer pengguna juga tidak terinstall font Georgia, maka ekstensi WhatFont akan menampilkan/mengenali nama font-nya sebagai ‘serif’ (sesuai setting pada kode CSS font-family di atas).
Nah, bagaimana jika kode CSS font-family hanya berupa:
body/nama elemen {font-family: Constantia,Georgia}
???
Pertanyaan yang bagus. Pada kasus tersebut, jika ternyata kedua font yang disetting tidak terinstall pada OS komputer pengguna/pengecek, maka ekstensi WhatFont akan menampilkan keterangan berupa default-font. Artinya, teks yang ditampilkan pada web browser adalah berupa teks dalam format font standar/’default’ sesuai settingan browser pengguna.

Kesimpulan

Jadi pada intinya, keterangan nama font yang dimunculkan oleh ekstensi WhatFont akan menyesuaikan dengan:
  • settingan kode CSS pada website yang dibuka,
  • hasil rendering (penguraian) browser pengguna,
  • serta (tentu saja) kondisi font-font yang sudah terinstall pada Sistem Operasi komputer pengguna.
OK, sekarang saya asumsikan Anda sudah menginstall ekstensi WhatFont pada Chrome/Chromium Anda. Nah, coba tes/gunakan ekstensi tersebut untuk mengecek/mengetahui nama font pada paragraf postingan yang sedang Anda baca saat ini. Apa nama font-nya?
Selamat mencoba.

Cara Menghapus File Sampah di Ubuntu

Jika di Windows ada aplikasi CCleaner yang fungsinya untuk membersihkan file sampah, maka di Linux Ubuntu ada pula aplikasi dengan fungsi serupa. Nama aplikasinya yaitu ‘Ubuntu Tweak’.
‘Ubuntu Tweak’ sebenarnya bukan hanya untuk membersihkan file sampah, namun juga untuk melakukan berbagai konfigurasi yang berkaitan dengan sistem.
Jika Anda belum memasang aplikasi ini pada Ubuntu Anda, silakan unduh (download) dulu melalui halaman launchpad.net/ubuntu-tweak.
Setelah proses pengunduhan selesai, coba buka file-nya pada direktori ‘Downloads’, kemudian klik dua kali pada file hasil unduhan tersebut.
direktori Downloads
Anda akan dibawa menuju menu ‘Ubuntu Software Center’ untuk melakukan penginstallan. Klik  untuk memasangnya pada Ubuntu Anda. Setelah terinstall/terpasang, carilah lokasi tempat aplikasi tersebut berada. Jika Anda menggunakan desktop Unity, cukup ketikkan kata kunci berupa ‘tweak’ pada kolom pencarian aplikasi.
menu pencarian
Namun jika Anda menggunakan dekstop klasik, silakan temukan aplikasi ‘Ubuntu-Tweak’ ini pada menu Applications > System Tools.
system-tools
Nah, saya asumsikan Anda telah membuka aplikasi ‘Ubuntu-Tweak’.

Berikut ini cara menghapus atau membersihkan file sampah di Ubuntu:

  1. Pada jendela aplikasi ‘Ubuntu-Tweak’ yang telah Anda buka, coba pilih/klik menu ‘Package Cleaner’ dan kemudian klik tombol  untuk masuk sebagai administrator. Lebih jelasnya lihat gambar berikut.
    jendela ubuntu tweak
  2. Pada jendela otentifikasi yang terbuka setelah Anda mengklik tombol ‘Unlock’, masukkan password Ubuntu Anda, lalu tekan Enter.menu unlock
  3. Saatnya mulai melakukan pembersihan/penghapusan file-file yang tidak lagi dibutuhkan. Ada 5 menu pilihan untuk membersihkan file sampah (yang letaknya pada sisi kanan). Masing-masing berupa:
    1. Clean Packages → untuk menghapus paket-paket installasi yang telah kita unduh saat akan menginstall aplikasi dari Ubuntu Software Center (maupun dari Terminal).
    2. Clean Cache → hampir sama dengan Clean Packages, lebih tepatnya untuk membersihkan sisa-sisa ‘cache‘ yang mengendap pada sistem Ubuntu.
    3. Clean Config → gunanya untuk menghapus file konfigurasi yang dibuat oleh paket-paket (‘packages’).
    4. Clean Kernels → menghapus kernel lama atau versi kernel sebelumnya yang sudah tidak kita gunakan. Setelah melakukan proses upgrade Ubuntu dan menginstall kernel terbaru, kernel lama biasanya akan tetap berada di sistem. Nah, lewat pilihan menu ini, kita bisa menghapus kernel lama tersebut.
    5. Purger PPAs → fungsinya untuk menghapus/membatalkan file-file ‘repository’ yang telah kita unduh ketika hendak berlangganan update suatu aplikasi. Saya pribadi sangat TIDAK MENYARANKAN untuk menghapus bagian ini, soalnya nanti Anda tidak akan lagi memperoleh unduhan rilis paket terbaru jika menghapus bagian ini.
  4. Nah, setelah tahu fungsi masing-masing menu di atas, saatnya kita mulai melakukan pembersihan file sampah. Caranya:
    • Pilih/klik salah satu menu Clean, misalnya menu ‘Clean Packages’ atau menu ‘Clean Cache’.
    • Beri ceklis atau centang pada pilihan ‘Select All’.
    • Klik tombol  untuk menghapus/membersihkannya. Jika muncul jendela otentifikasi, silakan masukkan kembali password ‘root’ Ubuntu Anda.
    • Lakukan hal yang sama untuk menu-menu lainnya satu per satu.
    Silakan amati gambar berikut agar lebih jelas.
    clean-menu
    Usai proses pembersihan berhasil, akan muncul jendela kecil seperti di bawah ini.
    jendela sukses
Yeah, selamat! Anda sudah berhasil menghapus file-file sampahnya :)